Teralu sering kita menyalah-gunakan istilah keluarga atas nama pertemanan.
Sedikit kurangnya kamu tahu sahabat lebih memiliki arti spesialnya sediri. Bagiku.
Sedikit kurangnya kamu tahu sahabat lebih memiliki arti spesialnya sediri. Bagiku.
Bila keluarga adalah sesuatu yang sejak kita terlahir sudah menjadi takdir
mau tidak mau akan tumbuh bersama mereka. Berbeda jika sahabat,
sebelum ke tahap tersebut perlu melewati beberapa proses entah berawal dari lawan
atau sekedar kenal kemudian memiliki kedekatan spesial.
mau tidak mau akan tumbuh bersama mereka. Berbeda jika sahabat,
sebelum ke tahap tersebut perlu melewati beberapa proses entah berawal dari lawan
atau sekedar kenal kemudian memiliki kedekatan spesial.
Tidak perlu dipaksakan. biarkan. Tidak juga terlalu perlu untuk ikut campur.
Iklaskan mereka melukis cerita mereka sendiri.
Ketika kamu merasa begitu sedirian, fikirkan sejenak, itu karena memang mereka yang meninggalkanmu atau memang kamu yang terlalu bebal terhadap jalan hidup mereka.
Jikapun mereka meninggalkanmu, karena apa? tidak menutup kemungkinan memang karenamu.
Permintaan maaf saja mungkin tidak akan menyelesaikan masalah. Beruntung bila ada maaf yang diamini lalu semua kembali pada semula.
Bagaimana jika tidak? mungkin takdirmu berat, berdamailah dengan dirimu sendiri, mungkin dirimu ingin lebih kau perhatikan dengan sebuah ‘evaluasi diri’.
Permintaan maaf saja mungkin tidak akan menyelesaikan masalah. Beruntung bila ada maaf yang diamini lalu semua kembali pada semula.
Bagaimana jika tidak? mungkin takdirmu berat, berdamailah dengan dirimu sendiri, mungkin dirimu ingin lebih kau perhatikan dengan sebuah ‘evaluasi diri’.
Atas nama segalanya, maaf sebesar-besarnya padamu sahabatku. Mungkin begitu merepotkannya seonggok tanah liat yang angkuh ini. Kocaknya diriku yang mungkin tau apasaja salah yang aku perbuat, hanya takut keliru bila bukan itu yang kamu permasalahkan. Kemudian iklaskan aku memohon diri pada semua kesalahan yang kusengaja atau tidak. Bila beratnya mengampuni, bukan masalah bila berat hakmu pada ikatan kita.
Terakhir, mungkin banyak hutang dari materi atau sokongan energi positif. Terimakasih sebesar-besarnya. Sejatinya aku sudah meneduhkan pikiran dan hati dari segala prasangka.
Saya undur diri dari segala keriuhan tidak baik ini. Biarkan saya memikul tanggung jawab sebagai seorang ‘biang kerok’.
Bukan aku tidak bertanggung jawab atas ulahku. Semua akan terbayar, tidak perlu lagi kamu ikuti prosesku, biarkan hasilku kiranya yang menghampirimu.
Bila difikir aku terlalu sentimen, coba pertimbangkan itu aku atau dirimu yang sentimen padaku lalu kamu fikir aku begitu padahal itu prasangkamu.
aldike
Komentar
Posting Komentar