Harapan menemui jalan buntu, nestapa terus mengajak
menghela nafas atas rindu yang sekarat,
menyaksikan serangkaian cita yang kutitipkan pada-
bulan belang itu luruh bersama beberapa
tetes hujan juga pilu yang bermuara di batinku.
menghela nafas atas rindu yang sekarat,
menyaksikan serangkaian cita yang kutitipkan pada-
bulan belang itu luruh bersama beberapa
tetes hujan juga pilu yang bermuara di batinku.
Lantas riuh rintik hujan sore itu, membawa serangkaian tanya tanpa jawab
tentang definisi pulang dan serangkaian janji yang usang.
tentang definisi pulang dan serangkaian janji yang usang.
kemudian pada akhirnya,
Pelangi bulan Mei yang menjemputmu pulang adalah gadis bergaun abu yang berlari-lari kecil menggandeng tanganmu dengan senyum riang.
Setiap larik warnanya mampu terlihat indah dalam pijar matamu, gadis itu adalah cahaya atas barisan mendung yang kelabu.
Aldike
Aldike
Komentar
Posting Komentar